Minggu, 25 Mei 2014

ASMAUL HUSNA 61-80



61.   Al-Mumiit : Yang  Maha Mematikan.
Makna Al-Muumit yakni mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Mu’minun ayat 68 .
ª  Artinya : Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, “ Jadilah ’’, maka jadilah ia.

62.        Al-Hayyu : Yang Maha Hidup
Makna Al-Hayyu adalah yang memiliki sifat hidup dengan kehidupan yang sempurna dan abadi, di mana tidak menimpainya kematian ataupun fana, karena sifat hidup bagi-Nya merupakan sifat Dzat Allah l yang Maha Suci.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Baqarah ayat 255
ª  Artinya : “ Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.

63.        Al-Qayyum : Yang Maha Berdiri Sendiri
Makna Al-Qayyum bahwa Allah SWT Maha Berdiri dengan sendiri-Nya yaitu baik Zat-Nya, Sifat-Nya, Af’al-Nya. Juga membuat berdirinya  apa-apa yang selain Dia. Dengan-Nya pula berdirinya langit dan bumi ini.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Ankabut ayat 6
ª  Artinya : Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya ( tidak memerlukan sesuatu ) dari alam semesta.

64.        Al-Wajid : Yang Maha Menemukan.
Makna dari Al-Wajid adalah bahwa Allah SWT dapat menemukan apa saja yang diinginkan oleh-Nya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun karena sifat kaya-Nya yang secara mutlak.
ÿ Dalilnya : QS. Ad-dhuha ayat 6-8
ª  Artinya : (6) Bukaknkah Dia yang mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. (7) Lalu Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. (8) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

65.        Al-Majid : Yang Maha Mulia
Makna dari Al-Majid adalah bahwa Allah SWT adalah yang paling mulia. Tidak ada seorang pun yang memiliki kombinasi dari tiga kemuliaan selain Allah. Karenanya, mustahil bagi manusia, jin, dan malaikat menyandang sifat al-Majid. Tidak ada yang mampu menggabungkan ketiga kemuliaan yang terangkum dalam kata atau sifat al-Majid. Kombinasi tiga kemuliaan (Al-Majid) itu adalah: (1) mulia DzatNya, (2) indah PerbuatanNya, dan (3) banyak anugerahNya
ÿ Dalilnya : QS. Hud ayat 73
ª  Artinya : Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah ? ( Itu adalah ) rahmat allah dan keberkahan-Nya, dicurahkan atas kamu hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha pemurah”.

66.        Al-Waahid : Yang Maha Tunggal
Makna dari Al-Waahid adalah bahwa Allah SWT tunggal, tidak ada satupun sesuatu yang serupa dengan Dia.
ÿ Dalilnya : QS. Asy-Syura ayat 11
ª  Artinya : ( Dia ) pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan ( pula ), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Melihat.

67.        Al-Ahad :  Yang Maha Esa
Makna dari Al-Ahad yakni allah itu esa, satu. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Sama dengan asmaul husna yang ke 66 ( Al-Wahid ). Tiada satu makhluk pun yang dapat menandingi dan menyamai kesempurnaan sifatNya, karena Allah itu Esa dalam Zat, sifat dan perbuatan-Nya.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Baqarah ayat 163
ª  Artinya : Dan Tuhan-mu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

68.        Ash-shamad : Yang Maha dibutuhkan.
Makna dari Ash-shamad adalah bahwa Allah SWT. Maha diperlukan, Maha Diminta, Dia yang menjadi tumpuan kita. Dimana Dia selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat keperluan.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Ikhlas ayat 2
ª  Artinya : Allah tempat meminta segala sesuatu.

69.        Al-Qaadir : Yang Maha Kuasa
Makna dari Al-Qadir adalah bahwa Allah SWT maha kuasa, kekuasaan-Nya meliputi seluruh alam, memiliki keagungan yang sangat besar.
ÿ Dalilnya : QS. An-Nahl ayat 11
ª  Artinya: Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman, zaitun, kurma anggur dengan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda ( kekuasaan Allah ) bagi kaum yang memikirkan.

70.        Al-Muqtadir : Yang Maha Kuasa
Makna dari Al-Muqtadir  bahwa Allah Yang Maha Kuasa (qudrat). Kekuasaan-Nya tidak terbatas meliputi segala yang mungkin dan yang tidak memungkinkan dijangkau akal manusia.
ÿ Dalilnya : QS. An-Nahl ayat 12
ª  Artinya : Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmy. Dan bintang-bintang itu ditundukkan ( untukmu ) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda –tanda ( kekuasaan Allah ) bagi kaum yang memahami(nya).

71.         Al-Muqaddim : Yang Maha Mendahulukan
Makna dari Al-Muqaddim bahwa zat yang mendahulukan sebagian dari sesuatu atas sebagian yang lain dalam wujud, separti mendahulukan sebab-sebab atas akibat-akibat. Allah yang mendahulukan dan mengakhirkan, Dia mendahulukan bagi hamba-hamba-Nya segala yang dibutuhkan bagi mereka guna memelihara eksistensi mereka dan mengakhirkan mereka di ajal-ajal mereka.
ÿ Dalilnya : QS. An-Nahl ayat 61
ª  Artinya : Jikalau Allah menghukum manusia Karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila Telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.

72.        Al-Mu’akhkhir : Yang Maha Mengakhirkan
Makna  Al-Muakhkhir  bahwa Allah SWT  Maha Menangguhkan,  Maha Mengakhirkan, Maha Membelakangkan, Maha Melambat-lambatkan, yaitu melewatkan sebahagian sesuatu dari yang lainnya.
ÿ Dalilnya : QS. Ibrahim ayat 42
ª  Artinya : Dan janganlah sekali-kali kamu ( Muhammad ) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari pada waktu itu mata ( mereka ) terbelalak.

73.        Al-Awwal : Yang Maha Awal
Makna Al-Awwal bahwa Allah SWT yang terdahulu dengan tiada permulaan, yaitu terdahulu sekali dari semua yang maujud. Zat yang tidak didahului sesuatupun sebelum-Nya, Dialah Zat yang Mahatinggi di atas segala sesuatu, Dialah Zat yang Mahakaya tidak membutuhkan sesuatu pun.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Hadiid ayat 3
ª  Artinya : Dia-lah Yang Maha Awal dan Yang Maha Akhir, Yang Maha Zhahir dan Yang Maha Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

74.        Al-Aakhir : Yang Maha Akhir
Makna dari Al-Aakhir bahwa Allah SWT Yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah.
ÿ Dalilnya : QS.
ª  Artinya :

75.        Azh-Zhahir : Yang Maha Nyata
Makna Azh-Zhahir adalah  Dzat yang Zhahir (nyata) keberadaan-Nya bagi akal yang sehat dengan tanda-tanda petunjuk berupa langit, bumi, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Hasyr ayat 22
ª  Artinya : Dia-lah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

76.        Al-Baatin : Yang Maha Tersembunyi
Makna dari Al-Baatin bahwa Allah SWT  mengetahui perkara tersembunyi dan rahasia serta perkara-perkara yang sangat detail.  Dan juga, sifat Baatin menunjukkan bahwasanya Allah swt memiliki sifat yang tidak nampak (sebagai Dzat Allah sendiri) yang Maha tidak nampak pada Penglihatan manusia.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Qasas ayat 69
ª  Artinya : Dan Tuhan-Mu mengetahu apa yang disembunyikan (dalam ) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.

77.        Al-Waaliy : Yang Maha Memerintah
Makna Al-Waaliy  bahwa  Allah SWT  Maha Menguasai Urusan, Dia Maha Memerintah. AllahSWT menguasai dan mengurus semua urusan makhluk-Nya, yaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaan-Nya dan menjadi milik-Nya.
ÿ Dalilnya : QS. Ar-Ra’d ayat 11
ª  Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka bumi dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-sekali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

78.        Al-Muta’aliy : Yang Maha Tinggi
Makna Al-Muta’aliy adalah Dzat yang Maha Tinggi dari sifat-sifat kurang atau dari pencapaian akal dan pikiran.
ÿ Dalilnya : QS. Ar-Ra’d ayat 9
ª  Artinya : Yang mengetahui semua yang gaib dan yang tampak, Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.

79.        Al-Barr : Yang Maha Dermawan
Makna Al-Barr  bahwa Allah itu Maha Derma, maha Pemberi kepada makhluk-Nya.  Allah Maha Bagus, Sumber Segala Kebaikan, Dia yang banyak membuat kebajikan, yaitu banyak kebaikan-Nya dan besar kenikmatan yang dilimpahkan-Nya.
ÿ Dalilnya : QS. At-Tur ayat  28
ª  Artinya : sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.

80.        At-Tawwab : Yang Maha Penerima Tobat
Makna at-Tawwab bahwa Allah SWT selalu menerima taubat makhluknya yang bertaubat kepada-Nya, selalu memberi pintu maaf.
ÿ Dalilnya : QS. An-Nisaa’ ayat 16
ª  Artinya : Dan terhadap dua orang yanng melakukan perbuatan keji diantara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertobat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.


2 komentar: