61. Al-Mumiit :
Yang Maha Mematikan.
Makna Al-Muumit yakni mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Mu’minun ayat 68 .
ª Artinya : Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan,
maka apabila menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, “ Jadilah
’’, maka jadilah ia.
62.
Al-Hayyu : Yang Maha Hidup
Makna Al-Hayyu adalah yang memiliki sifat hidup dengan
kehidupan yang sempurna dan abadi, di mana tidak menimpainya kematian ataupun
fana, karena sifat hidup bagi-Nya merupakan sifat Dzat Allah l yang Maha Suci.
ÿ Dalilnya
: QS. Al-Baqarah ayat 255
ª Artinya
: “ Allah, tidak ada Ilah
(yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus
mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang
di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa
izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
63.
Al-Qayyum : Yang Maha Berdiri Sendiri
Makna
Al-Qayyum bahwa Allah SWT Maha Berdiri dengan sendiri-Nya yaitu baik Zat-Nya,
Sifat-Nya, Af’al-Nya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia. Dengan-Nya pula
berdirinya langit dan bumi ini.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Ankabut ayat 6
ª Artinya : Dan barang siapa yang berjihad, maka
sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Kaya ( tidak memerlukan sesuatu ) dari alam semesta.
64.
Al-Wajid : Yang Maha Menemukan.
Makna
dari Al-Wajid adalah bahwa Allah SWT dapat menemukan apa saja yang diinginkan
oleh-Nya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun karena sifat kaya-Nya
yang secara mutlak.
ÿ Dalilnya : QS. Ad-dhuha ayat 6-8
ª Artinya : (6) Bukaknkah Dia yang mendapatimu
sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. (7) Lalu Dia mendapatimu sebagai
seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. (8) Dan Dia mendapatimu
sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
65.
Al-Majid : Yang Maha Mulia
Makna
dari Al-Majid adalah bahwa Allah SWT adalah yang paling mulia. Tidak ada
seorang pun yang memiliki kombinasi dari tiga kemuliaan selain Allah.
Karenanya, mustahil bagi manusia, jin, dan malaikat menyandang sifat al-Majid.
Tidak ada yang mampu menggabungkan ketiga kemuliaan yang terangkum dalam kata
atau sifat al-Majid. Kombinasi tiga kemuliaan (Al-Majid) itu adalah: (1) mulia
DzatNya, (2) indah PerbuatanNya, dan (3) banyak anugerahNya
ÿ Dalilnya : QS. Hud ayat 73
ª Artinya : Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu
merasa heran tentang ketetapan Allah ? ( Itu adalah ) rahmat allah dan
keberkahan-Nya, dicurahkan atas kamu hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha
Terpuji lagi Maha pemurah”.
66.
Al-Waahid : Yang Maha Tunggal
Makna dari
Al-Waahid adalah bahwa Allah SWT tunggal, tidak ada satupun sesuatu yang serupa
dengan Dia.
ÿ Dalilnya : QS. Asy-Syura ayat 11
ª Artinya : ( Dia ) pencipta langit dan bumi. Dia
menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis
binatang ternak pasangan-pasangan ( pula ), dijadikan-Nya kamu berkembang biak
dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah
yang Maha mendengar lagi Maha Melihat.
67.
Al-Ahad : Yang Maha Esa
Makna dari Al-Ahad
yakni allah itu esa, satu. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Sama dengan asmaul husna
yang ke 66 ( Al-Wahid ). Tiada satu makhluk pun yang dapat menandingi dan
menyamai kesempurnaan sifatNya, karena Allah itu Esa dalam Zat, sifat dan
perbuatan-Nya.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Baqarah ayat 163
ª Artinya : Dan Tuhan-mu adalah Tuhan Yang Maha Esa,
tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
68.
Ash-shamad : Yang Maha dibutuhkan.
Makna dari Ash-shamad
adalah bahwa Allah SWT. Maha diperlukan, Maha Diminta, Dia yang menjadi tumpuan
kita. Dimana Dia selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat
keperluan.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Ikhlas ayat 2
ª Artinya : Allah tempat meminta segala sesuatu.
69.
Al-Qaadir : Yang Maha Kuasa
Makna dari
Al-Qadir adalah bahwa Allah SWT maha kuasa, kekuasaan-Nya meliputi seluruh
alam, memiliki keagungan yang sangat besar.
ÿ Dalilnya : QS. An-Nahl ayat 11
ª Artinya: Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air
hujan itu tanaman-tanaman, zaitun, kurma anggur dengan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda ( kekuasaan Allah )
bagi kaum yang memikirkan.
70.
Al-Muqtadir : Yang Maha Kuasa
Makna dari
Al-Muqtadir bahwa Allah Yang Maha Kuasa (qudrat). Kekuasaan-Nya
tidak terbatas meliputi segala yang mungkin dan yang tidak memungkinkan
dijangkau akal manusia.
ÿ Dalilnya : QS. An-Nahl ayat 12
ª Artinya : Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari
dan bulan untukmy. Dan bintang-bintang itu ditundukkan ( untukmu ) dengan
perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda –tanda
( kekuasaan Allah ) bagi kaum yang memahami(nya).
71.
Al-Muqaddim : Yang Maha Mendahulukan
Makna dari
Al-Muqaddim bahwa zat yang mendahulukan sebagian
dari sesuatu atas sebagian yang lain dalam wujud, separti mendahulukan
sebab-sebab atas akibat-akibat. Allah yang mendahulukan dan mengakhirkan, Dia
mendahulukan bagi hamba-hamba-Nya segala yang dibutuhkan bagi mereka guna
memelihara eksistensi mereka dan mengakhirkan mereka di ajal-ajal mereka.
ÿ Dalilnya : QS. An-Nahl ayat 61
ª Artinya : Jikalau Allah menghukum
manusia Karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi
sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai
kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila Telah tiba waktunya (yang
ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun
dan tidak (pula) mendahulukannya.
72.
Al-Mu’akhkhir : Yang Maha Mengakhirkan
Makna Al-Muakhkhir
bahwa Allah SWT Maha
Menangguhkan, Maha Mengakhirkan, Maha Membelakangkan,
Maha Melambat-lambatkan, yaitu melewatkan sebahagian sesuatu dari yang lainnya.
ÿ Dalilnya : QS. Ibrahim ayat 42
ª Artinya : Dan janganlah sekali-kali kamu ( Muhammad
) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari pada waktu itu
mata ( mereka ) terbelalak.
73.
Al-Awwal : Yang Maha Awal
Makna Al-Awwal
bahwa Allah SWT yang terdahulu dengan tiada permulaan, yaitu terdahulu
sekali dari semua yang maujud. Zat
yang tidak didahului sesuatupun sebelum-Nya, Dialah Zat yang Mahatinggi di atas
segala sesuatu, Dialah Zat yang Mahakaya tidak membutuhkan sesuatu pun.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Hadiid ayat 3
ª Artinya : Dia-lah Yang Maha Awal dan Yang Maha
Akhir, Yang Maha Zhahir dan Yang Maha Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.
74.
Al-Aakhir : Yang Maha Akhir
Makna dari
Al-Aakhir bahwa Allah SWT Yang tetap ada setelah
segala sesuatu musnah.
ÿ Dalilnya : QS.
ª Artinya :
75.
Azh-Zhahir : Yang Maha Nyata
Makna Azh-Zhahir
adalah Dzat
yang Zhahir (nyata) keberadaan-Nya bagi akal yang
sehat dengan tanda-tanda petunjuk berupa langit, bumi, manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Hasyr ayat 22
ª Artinya : Dia-lah Allah yang tiada Tuhan selain
Dia, Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang.
76.
Al-Baatin : Yang Maha Tersembunyi
Makna dari
Al-Baatin bahwa Allah SWT mengetahui perkara tersembunyi dan rahasia
serta perkara-perkara yang sangat detail. Dan juga, sifat Baatin menunjukkan bahwasanya
Allah swt memiliki sifat yang tidak nampak (sebagai Dzat Allah sendiri) yang
Maha tidak nampak pada Penglihatan manusia.
ÿ Dalilnya : QS. Al-Qasas ayat 69
ª Artinya : Dan Tuhan-Mu mengetahu apa yang
disembunyikan (dalam ) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.
77.
Al-Waaliy : Yang Maha Memerintah
Makna
Al-Waaliy bahwa Allah SWT Maha Menguasai
Urusan, Dia Maha Memerintah. AllahSWT menguasai dan
mengurus semua urusan makhluk-Nya, yaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaan-Nya
dan menjadi milik-Nya.
ÿ Dalilnya : QS. Ar-Ra’d ayat 11
ª Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, dimuka bumi dan dibelakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya, dan sekali-sekali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
78.
Al-Muta’aliy : Yang Maha Tinggi
Makna Al-Muta’aliy
adalah Dzat yang Maha Tinggi dari sifat-sifat kurang atau dari pencapaian akal
dan pikiran.
ÿ Dalilnya : QS. Ar-Ra’d ayat 9
ª Artinya : Yang mengetahui semua yang gaib dan yang
tampak, Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.
79.
Al-Barr : Yang Maha Dermawan
Makna Al-Barr bahwa Allah itu Maha Derma, maha Pemberi
kepada makhluk-Nya. Allah Maha Bagus, Sumber Segala Kebaikan, Dia yang
banyak membuat kebajikan, yaitu banyak kebaikan-Nya dan besar kenikmatan yang
dilimpahkan-Nya.
ÿ Dalilnya : QS. At-Tur ayat 28
ª Artinya : sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya.
Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.
80.
At-Tawwab : Yang Maha Penerima Tobat
Makna at-Tawwab
bahwa Allah SWT selalu menerima taubat makhluknya yang bertaubat kepada-Nya,
selalu memberi pintu maaf.
ÿ Dalilnya : QS. An-Nisaa’ ayat 16
ª Artinya : Dan terhadap dua orang yanng melakukan
perbuatan keji diantara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian
jika keduanya bertobat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
mantapp
BalasHapusterima kasih materi asmaul khusnanya
BalasHapus